Kamis, 12 Maret 2009

HEPATITIS A

HEPATITIS A


Virus Hepatitis (VHA) berbentuk partikel dengan ukuran 27 nanometer, merupakan virus RNA dan termasuk golongan Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang dapat menimbulkan penyakit hepatitis pada manusia. Virus ini sangat stabil dan tidak rusak dengan perebusan singkat. Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel usus.

Penyakit ini dahulunya dinamakan hepatitis infeksiosa. Sampai sekarang hepatitis A masih bersifat endemis di negara berkembang sehubungan dengan lingkungan dan sanitasi yang masih buruk. Pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia, penyakit banyak timbul selama musim hujan dan terutama menyerang anak-anak dan orang dewasa muda.

Di Indonesia hepatitis A masih merupakan masalah. Menurut hasil penelitian Prof. Ali Sulaiman pada tahun 1993 dari seluruh penderita hepatitis akut yang dirawat di rumah sakit, hepatitis A merupakan penyebab terbanyak yaitu sebesar 39,8 - 25,9%.

Cara penularannya melalui jalur fekal-oral, yang berarti melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan tinja (faeces) penderita. Ini berarti infeksi sering terjadi pada lingkungan kumuh. Walaupun jarang, dilaporkan penularan dapat terjadi melalui suntikan (parental). Sering pula ditemukan kerang sebagai pembawa virus. 

Masa inkubasi berkisar antara 15-45 hari, rata-rata 30 hari. Semua golongan usia dapat terserang penyakit ini. Penderita umumnya akan sembuh sempurna serta tidak pernah menjadi kronis. Penyakit pada fase akut umumnya 90% hadir tanpa gejala (asimptomatik) atau memberikan gejala yang sangat ringan, dan hanya sekitar 1% yang timbul kuning (ikterus). Gejala penyakit pada anak umumnya berupa asimptomatik dan anikterik.

Pada negara berkembang dimana kondisi sosial, ekonomi, hygiene, dan sanitasi lingkungan yang masih buruk sebagian besar anak-anak sudah terinfeksi virus ini sejak bayi. Keadaan ini dapat diketahui dengan adanya antibody anti VHA pada pemeriksaan darah mereka. Sementara di negara industri dan negara maju lainnya, penyakit hepatitis A terutama menyerang orang dewasa muda yang sering berpergian ke daerah dengan insiden infeksi hepatitis yang tinggi.  

Gejalanya:

1.      Masa tunas (inkubasi). Lamanya virus berada di dalam darah (viremia) pada hepatitis A berlangsung 15-45 hari. Kerusakan sel-sel hati berlangsung pada stadium ini.

2.      Fase prodromal. Berlangsung 2-7 hari dengan gejala seperti menderita influenza. Keluhan yang ada antara lain badan terasa lemas dan lelah, tidak nafsu makan (anoreksia), mual dan muntah, nyeri dan tidak enak di perut, demam kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada sendi (arthralgia), pegal-pegal pada otot (mialgia), diare, dan rasa tidak enak di tenggorokan.

3.      Fase ikterik. Biasanya setelah demam turun, air seni terlihat kuning pekat seperti air teh. Bagian putih dari bola mata (sclera), selaput lendir langit-langit mulut, dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Bila terjadi hambatan aliran empedu ke dalam usus maka tinja akan berwarna pucat seperti dempul (faeces acholis). Warna kuning semakin bertambah kuning, selanjutnya menetap dan kemudian menghilang secara perlahan-lahan. Keadaan ini berlangsung sekitar 10-14 hari. Pada akhir stadium ini keluhan mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak. Pada usia lebih lanjut sering terjadi gejala hambatan aliran empedu (cholestasis) lebih berat sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama.

4.      Fase penyembuhan (konvalesen). Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang ada. Gejala kuning mulai menghilang walaupun penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu sekitar 6 bulan.

Pencegahan

Secara Umum

Dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan bersih. Misalnya menjaga kebersihan dan cara makan yang sehat; seperti mencuci tangan sesudah ke toilet, sebelum menyiapkan makanan, atau sebelum makan. Selain itu perlu diperhatikan kebersihan lingkungan dan sanitasi, pemakaian air bersih, pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi standar, mencegah makanan terkena lalat, memasak bahan makanan dan minuman dan sebagainya.

Secara khusus 

Dengan imunisasi, baik pasif maupun aktif.

  1. Imunisasi pasif

Diberikan sebagai pencegahan kepada aggota keluarga serumah yang kontak dengan penderita atau diberikan kepada orang-orang yang akan berpergian ke daerah endemis. Imunisasi pasif menggunakan HBlg (human normal immunoglobulin) dengan dosis 0,02 ml per kg berat badan. Pemberian paling lama satu minggu setelah kontak. Kekebelan yang didapat hanya bersifat sementara. 

  1. Imunisasi aktif

Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang berisi satu ml (720 Elisa unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun cukup setengah dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali, yaitu dengan range pemberian pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan biasanya timbul pembengkakan (edema) berwarna kemerah-merahan yang terasa nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik terasa sakit kepala yang akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila sedang sakit berat atau alergi (hipersensitif) terhadap vaksin hepatitis A. Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang yang mempunyai resiko tinggi untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota keluarga atau orang serumah yang dekat dengan penderita, dokter, paramedis, petugas laboratrium, anggota ABRI yang tinggal di barak-barak, wisatawan asing yang mengunjungi daerah endemis (foreign travel), homoseksual, dan anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan bayi.

 

 > TERAPI NURSYIFA' CARA CEPAT & EFEKTIF MENYEMBUHKAN PENYAKIT <

Biaya 1x Terapi : Rp. 75.000,-- s/d Rp.150.000,- Tergantung Berat Ringannya Penyakit, Seikhlasnya Bagi yang Kurang Mampu, Sudah Termasuk Obat, berupa Jamu ( Herbal ) hasil Penelitian dan Pengalaman Mengobati puluhan tahun, Madu, dan air Zamzam ( bila masih tersedia ).  Snack dan Minuman tersedia Gratis. Ruangan AC.

Alamat Yayasan NurSyifa' : Jl. Gg Tembok No. 26, KaliPasir Menteng Raya Jakarta Pusat >>>

* Maaf, Harap Jangan SMS Kami. Kami lebih memprioritaskan untuk melayani puluhan pasien yang datang berobat setiap harinya.

INFO PENGOBATAN TERAPI NURSYIFA'Telpon saja ( 62-21 ) 314 7850, untuk memperoleh Info yang Bapak / Ibu butuhkan.  Info Buka Aura : Mas Reno : 62-21 988 77 826, Info Konsultasi / Pengobatan : Ibu Hj. Dewi : +62-0816 1423 923.

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.

·  Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

·  Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

·  Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.

1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Alternatif Pengobatan Tradisional Bagi Penderita Hepatitis

 

 Hepatitis atau dengan kata lain penyakit kuning ini disebabkan oleh terganggunya fungsi kerja dari hati akibat terjadinya peradangan. Hal ini dapat terjadi karena tidak teraturnya jadwal makan dan terlalu banyaknya aktifitas yang dikerjakan sehingga stamina tubuh menjadi letih dan lemah. Gejala-gejala dari penyakit hepatitis ini adalah seperti; Hilangnya nafsu makan, perut kembung dan makin lama akan terlihat membesar atau membuncit, mual dan muntah, Warna disekitar Mata, kulit dan kuku berubah menjadi kekuningan, Tubuh terasa lemah,letih lesu disertai nyeri otot.

 

Untuk mengobatinya diperlukan perawatan yang cukup intensif agar penyakit ini tidak kambuh lagi. Karena bila kambuh biasanya akan menjadi lebih parah dan dapat meningkat menjadi hepatitis B dan C yang saat ini sepengetahuan saya belum ada obat yang sifatnya paten mampu menyembuhkan penyakit yang satu ini. Apabila terlambat ditangani penyakit hepatitis ini dapat berubah menjadi penciutan hati (Sirosis} dan selanjutnya menjadi kanker hati. Selain mengkonsumsi obat-obatan dari dokter, pengobatan tradisional pun perlu digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pengobatan tradisional yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit kuning ini antara lain adalah :

 

1. Rebung kuning

untuk mengkonsumsi rebung kuning atau bambu kuning ini terlebih dahulu kita harus mencari bambu yang berwarna kuning, kemudian ambil bambu muda yang permukaan kulitnya masih tidak keras.Setelah itu cuci dan potong menjadi beberapa ukuran kecil. Lalu rebus dengan air bersih hingga warna air tersebut berubah warna menjadi kuning dan kemudian tuangkan kedalam segelas air, namun sebelumnya kita saring terlebih dahulu. Dinginkan sebentar dan setelah itu dapat dikonsumsi. Sebaiknya rebung kuning ini dikonsumsi tiga kali sehari, untuk mempercepat penyembuhan.

 

2. Remis

Remis atau sejenis kerang ini dapat diperoleh dengan mudah dipasar. Sebelumya kita cuci terlebih dahulu remis tersebut dan kemudian rebus dengan air bersih selama beberapa menit. Air dari rebusan remis tersebutlah yang nantinya digunakan untuk mengobati penderita hepatitis.

 

3. Temulawak

Kita dapat memperoleh temulawak ini dengan mudah dipasar-pasar. pertama-tama cuci terlebih dahulu kemudian potong menjadi beberapa bagian kecil. Setelah itu rebus dengan air bersih, tunggu beberapa menit hingga air rebusan berubah warna menjadi kecoklat-coklatan. Bila ingin hasil rebusan tersebut awet dan dapat digunakan untuka beberapa hari sebaiknya setelah dicuci kita jemur terlebih dahulu. Setelah air rebusan berubah warna, saring dan tuangkan kedalam segelas air. Temulawak ini dapat dikonsumsi 2 kali sehari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh: Fikri , Email: pamulangbisnis@yahoo.com , Telp.: 08179920505

Pengelola: Jl. Benda Barat 14 Blok B.16 No.4 Pamulang Permai 2 Tangerang Banten Telp. 08179920505/021-74633909

© Copyright (2006) by http://www.GerbangMilyuner.com All rights reserved.

Hepagard,HP-Pro, Curmax

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mencegah & Mengatasi Hepatitis dengan Herbal

Buat halaman ini dlm format PDF

Cetak halaman ini

Kirim halaman ini ke teman via E-mail

Top of Form

Peringkat User: / 26
Poor
Best 

Bottom of Form

Kontribusi dari Kafka   

03.11.2006 20:16 WIB

Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitis dalam bahasa awam sering juga disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yang berarti organ hati, bukan penyakit hati. Namun asumsi yang berkembang dalam masyarakat mendefinisikan lever adalah penyakit radang hati. Sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan kerancuan, karena tidak semua sakit kuning disebabkan oleh radang hati, tetapi dapat juga karena ada peradangan pada kantung empedu.

Peradangan hati dapat disebabkan oleh infeksi berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan protozoa. Namun pada umumnya disebabkan oleh virus (hepatitis virus). Radang hati juga dapat terjadi akibat bahan-bahan kimia yang meracuni hati, obat-obatan, dan alkohol, yang disebut juga dengan hepatitis non-virus. Hepatitis akibat obat-obatan hanya menyerang orang yang sensitif.

Pada umumnya hepatitis virus akut mempunyai gejala-gejala sebagai berikut :
- Tingkat awal merasa cepat lelah, tidak napsu makan, sakit kepala, pegal-pegal di seluruh badan, lemah, mual, dan kadang disertai muntah, dan selanjutnya demam.
- Fase kuning (ikterik) : ditandai dengan urin berwarna kuning kehitaman seperti air teh dan feses berwarna hitam kemerahan. Bagian putih dari bola mata, langit-langit mulut dan kulit menjadi berwarna kekuning-kuningan. Fase ini berlangsung kurang lebih selama 2-3 minggu;
- Fase penyembuhan : ditandai dengan berkurangnya gejala dan warna kuning menghilang. Umumnya penyembuhan sempurna memerlukan waktu sekitar 6 bulan .

Tidak semua penderita hepatitis menunjukan gejala seperti di atas, ada juga yang tidak menunjukan warna kuning. Selain melihat gejala klinis diperlukan juga pemeriksaan laboratorium seperti SGOT, SGPT, bilirubin, dan asam empedu.

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik. Hepatitis virus dibagi menjadi 5 berdasarkan jenis virus penyebabnya, yaitu : virus hepatitis A (VHA), B (VHB), C (VHC), D (VHD), dan E (VHE). Hepatitis virus dapat menjadi kronis dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati.
1. Hepatitis A
Hepatitis A lebih banyak diderita oleh anak-anak dan orang muda. Disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, pada umumnya menular melalui makanan/minuman yang terkontaminasi oleh feses penderita, bisa juga melalui konsumsi kerang yang terkontaminasi virus. Penyakit ini jarang menjadi kronis. Gejala yang timbul ringan dan tidak selalu timbul fase kuning/ikterik.
Langkah pencegahannya, yaitu :
- cuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan;
- disarankan tidak makan dengan menggunakan alat-alat makan secara - bergantian atau memakai sikat gigi bersama-sama;
- memperhatikan kebersihan lingkungan dan sanitasi ;
- Imunisasi

2. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan bentuk hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penularannya melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, alat tato, hubungan seksual, air liur, feses, juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang baru dilahirkannya. Hepatitis virus yang akut dapat sembuh dengan sendirinya, namun sejumlah besar penderita hepatitis B akan menjadi kronis. Semakin muda usis terinfeksi virus hepatitis B semakin besar kemungkinan menjadi kronis. Hepatitis kronis akan meningkatkan risiko terjadinya sirosis dan hepatoma (kanker hati) di kemudian hari.
Upaya pencegahan terhadap hepatitis B, antara lain yaitu :

Imunisasi hepatitis B
- hindarkan pemakaian jarum suntik bekas, dan peralatan tato yang tidak steril.
- Hindarkan pemakaian bersama sikat gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang dapat menimbulkan luka.
- Penderita hepatitis B dilarang minum alkohol untuk mencegah rangsangan selanjutnya pada hati.

3. Hepatitis C
Pada hepatitis C sebagian besar penderitanya berlanjut menjadi hepatitis kronis. Seperti halnya hepatitis B kronis, hepatitis C yang kronis juga akan berkembang menjadi sirosis hati dan dapat berpotensi menjadi hepatoma. Sebagian besar penderita hepatitis C tidak menunjukan gejala. Seperti halnya hepatitis B, penularan hepatitis C umumnya terjadi melalui transfusi darah, selain itu mungkin juga melalui hubungan seksual, penggunaan sikat gigi secara bersamaan, dan dari ibu pengidap hepatitis C kepada bayinya.

4. Hepatitis D
Virus hepatitis D hanya dapat ditemukan pada penderita hepatitis B, karena untuk hidupnya memerlukan virus pembantu yaitu virus hepatitis B. Upaya pencegahan terhadap hepatitis B secara tidak langsung juga mencegah hepatitis D.

5. Hepatitis E
Tipe
penularannya sama dengan virus hepatitis A yaitu melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses. Infeksi virus hepatitis E terutama terjadi di daerah yang tingkat kesehatan dan sanitasinya buruk, dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan wanita hamil.

 

 

 


Tumbuhan Obat untuk Hepatitis
Tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang, kolagogum dan khloretik yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia
augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

Berikut contoh beberapa resep herbal untuk membantu pengobatan hepatitis.

Resep 1.
30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering + 60 gram akar alang-alang. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 2.
30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 3.
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
Resep 4.
60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.

Catatan :
- pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur
- tetap konsultasi ke dokter
- untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci kaca atau enamel.
(sbr foto: google.com)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA ISI KOMENTARNYA YA